ANKARA – Pemerintah Turki mengecam keras tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla, kumpulan puluhan kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Ankara menilai langkah militer Tel Aviv sebagai bentuk “aksi terorisme” yang mengancam keselamatan warga sipil.
Menurut laporan Global Sumud Flotilla, insiden terjadi pada Rabu (1/10/2025) ketika 45 kapal mendekati wilayah Palestina. Armada itu membawa politisi, aktivis internasional, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, dengan misi menembus blokade Gaza.
Sekitar pukul 15.00 GMT, posisi kapal dilaporkan berada kurang dari 90 mil laut (170 km) dari Jalur Gaza. Beberapa kapal seperti Alma, Sirius, dan Adara disebut “dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan Israel di perairan internasional”.
Pihak Israel berdalih bahwa pencegatan dilakukan untuk mencegah kapal memasuki perairan yang mereka klaim berada di bawah blokade Tel Aviv.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP dan Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Turki menyebut tindakan Israel sebagai “serangan terhadap hukum internasional”.
“Serangan ini merupakan aksi terorisme yang membahayakan nyawa warga sipil tidak bersalah. Pemerintah Netanyahu membuktikan kebijakan fasisnya tidak hanya menargetkan rakyat Palestina, tetapi juga siapapun yang berjuang melawan penindasan Israel,” tegas pernyataan tersebut.
Turki memastikan akan menempuh langkah hukum internasional serta mendesak PBB dan organisasi dunia lainnya untuk segera menghentikan blokade Gaza.
Sejumlah penumpang flotilla, termasuk anggota Parlemen Eropa Rina Hassan, dilaporkan ditangkap secara ilegal oleh Israel.
“Ratusan orang telah ditahan secara sewenang-wenang,” ungkap Rina pada Rabu malam.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel melalui media sosial X menyatakan bahwa Greta Thunberg dan aktivis lain dalam kondisi aman, dan saat ini sedang dipindahkan ke pelabuhan Israel.
Turki menegaskan akan terus menekan komunitas internasional agar blokade Gaza dicabut. Ankara juga meminta jaminan kebebasan navigasi dan akses penuh bagi misi kemanusiaan ke wilayah Palestina.