Jember – Memasuki tahun 2025, aparatur sipil negara (ASN) dituntut memiliki kemampuan yang lebih dari sekadar administratif. Pemerintah menegaskan bahwa ASN masa kini harus adaptif terhadap perubahan, memiliki kemampuan analisis yang kuat, serta menguasai teknologi digital untuk menjawab tantangan birokrasi modern.
Transformasi digital yang terus berkembang menuntut ASN untuk mampu beradaptasi dengan sistem berbasis data dan teknologi. Kemampuan analitis juga menjadi kunci agar setiap kebijakan dan pelayanan publik didasarkan pada keputusan yang berbasis bukti (evidence-based policy).
Selain itu, penguasaan teknologi menjadi keterampilan utama bagi ASN 2025. Dari penggunaan aplikasi e-government, analisis big data, hingga pemanfaatan AI dalam pelayanan publik, semuanya membutuhkan pegawai yang mampu berinovasi dan terus belajar.
Kementerian PANRB juga menekankan pentingnya continuous learning atau pembelajaran berkelanjutan agar ASN tetap relevan dan siap menghadapi disrupsi di berbagai sektor.
Dengan tiga kemampuan inti — adaptif, analitis, dan melek teknologi — ASN diharapkan mampu menjadi motor penggerak birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
