Kudus – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh kontingen Jawa Timur pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus. Dua atlet wushu asal Jawa Timur, M. Daffa Hidayatullah dan Jennifer Tjahyadi, berhasil tampil gemilang dengan memborong total enam medali emas dari cabang olahraga wushu.
Keberhasilan keduanya turut memperkuat posisi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan perolehan medali tertinggi pada PON cabang bela diri tahun ini.
M. Daffa Hidayatullah merupakan atlet muda berbakat asal Surabaya yang dikenal memiliki teknik cepat dan akurat di setiap penampilannya. Daffa turun di nomor Taolu dan Sanda, dua kategori utama dalam wushu yang menuntut ketepatan teknik dan kekuatan fisik tinggi.
Di ajang PON Bela Diri Kudus 2025, Daffa sukses meraih tiga medali emas masing-masing dari nomor Changquan, Daoshu, dan Gunshu.
Performa stabil dan penguasaan gerak yang solid membuatnya unggul dari lawan-lawannya yang berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Menurut pelatih wushu Jawa Timur, pencapaian Daffa adalah hasil latihan intensif dan kedisiplinan tinggi selama dua tahun terakhir. “Daffa adalah contoh atlet muda dengan semangat luar biasa. Ia terus berlatih bahkan di luar jadwal resmi, dan itu terlihat dari performanya di arena,” ujar sang pelatih.
Selain berprestasi di tingkat nasional, Daffa juga pernah mengikuti kejuaraan internasional junior wushu dan menorehkan hasil gemilang di tingkat Asia Tenggara.
Sementara itu, Jennifer Tjahyadi, atlet wushu putri andalan Jawa Timur, juga berhasil menorehkan prestasi serupa dengan membawa pulang tiga medali emas dari kategori Taijiquan, Taijijian, dan Duilian.
Atlet kelahiran Malang ini dikenal memiliki keanggunan sekaligus ketepatan teknik tinggi dalam setiap gerakan. Jennifer merupakan salah satu atlet wushu putri terbaik yang dimiliki Jawa Timur, dengan pengalaman panjang di berbagai kejuaraan nasional.
Keberhasilannya di PON Bela Diri 2025 menambah daftar panjang prestasi Jennifer, yang sebelumnya telah menjuarai Kejuaraan Nasional Wushu Indonesia 2024 dan membawa pulang medali emas di nomor yang sama.
“Jennifer menunjukkan konsistensi luar biasa. Gerakannya halus namun bertenaga, dan ia mampu menjaga fokus hingga akhir pertandingan,” ujar salah satu juri wushu nasional.
Kemenangan M. Daffa Hidayatullah dan Jennifer Tjahyadi menjadi bukti kuat bahwa pembinaan olahraga di Jawa Timur terus berjalan efektif. Keduanya kini disebut-sebut sebagai generasi penerus atlet nasional yang berpotensi besar mewakili Indonesia di ajang SEA Games maupun Asian Games mendatang.
Kontingen Jawa Timur sendiri tercatat berhasil meraih total 13 medali emas dari cabang wushu pada PON Bela Diri Kudus 2025, di mana enam di antaranya berasal dari Daffa dan Jennifer.
Prestasi ini sekaligus mempertegas dominasi Jawa Timur dalam cabang olahraga bela diri yang menuntut kecepatan, kelenturan, dan konsentrasi tinggi tersebut.
Keberhasilan dua atlet muda ini menjadi inspirasi bagi para atlet daerah lainnya. Kepala KONI Jawa Timur mengapresiasi capaian tersebut dan menegaskan bahwa dukungan terhadap pembinaan atlet muda akan terus diperkuat.
“Daffa dan Jennifer adalah bukti nyata bahwa pembinaan berkelanjutan menghasilkan prestasi luar biasa. Kami akan terus mendorong agar potensi seperti mereka bisa berkembang hingga level internasional,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, wushu Jawa Timur diprediksi akan semakin kuat di kancah nasional maupun internasional, sekaligus mengharumkan nama daerah di panggung olahraga Indonesia.
Kisah sukses M. Daffa Hidayatullah dan Jennifer Tjahyadi di ajang PON Bela Diri Kudus 2025 bukan hanya soal medali, tetapi juga bukti bahwa semangat, kerja keras, dan pembinaan atlet yang berkelanjutan mampu melahirkan prestasi luar biasa.
Keduanya kini menjadi simbol kebanggaan baru bagi olahraga Jawa Timur dan Indonesia.









